Rabu, 25 Agustus 2010

KOMPOSISI KIMIAWI DAUN TEH



Assalamu’alaikum Wr.Wb

Pernyataan bahwa teh mengandung khasiat obat bagi tubuh ternyata bukan sebuah mitos ataupun reklame dari pengusaha perkebunan atau pabrik teh, melainkan merupakan hasil penelitian dari para akademisi yang sama sekali tidak terkait dengan dunia usaha. Tujuan penelitian mereka adalah murni untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kemudian disebarluaskan kepada masyarakat untuk diketahui, melalui media a.l. internet, seperti yang dikutip di bawah ini.

Hasil Penelitian Tentang KOMPOSISI di Daun Teh

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Daun berbau aromatik dan sedikit pahit.

KANDUNGAN KIMIA :
Daun mengandung kafein (2 - 3%), theobromin, theofilin, tanin, xan-thine, adenine minyak asiri, kuersetin, naringenin, dan natural fluoride.

Tanin mengandung zat epigallocatechin galat, yang mampu mencegah kanker lambung dan kerongkongan.

Setiap 100 g daun teh mempunyai kalori 17 kJ dan mengandung 75 - 80% air, polifenol 25%, protein 20%, karbohidrall, 4%, kafein 2,5 - 4,5%, serat 27%, dan pektin 6%.

Biji mengandung saponin yang beracun dan mengandung minyak. Kafein mempercepat pernapasan, perangsang kuat pada susunan saraf pusat dan aktivitas jantung. Theofilin efek diuretik kuat, menstirnulir kerja jantung dan melebarkan pembuluh darah koroner. Theobromin terutama mempengaruhi otot.

Dari hasil penelitian, flavonoid yang merupakan antloksidan polifenol pada teh mampu mernperkuat dinding sel darah merah dan mengatur permeabilitasnya, mengurangi kecenderungan trombosis, dan menghambat oksidasi LDL sehingga mengurangi terjadinya proses atherosklerosis di pembuluh darah yang selanjutnya akan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung koroner.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian :

  1. Pemberian sari seduhan daun teh hijau dosis 10 x dosis manusia (0,54 g 1200 gbb) pada tikus putih jantan yang diberi kuning telur (1,25 g/200 g bb/hari) dan sukrosa (1,25 g / 200 g bb / hari), memperlihatkan efek penurunan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida dan berat badan yang bermakna dibandingkan dengan kontrol perlauan (p<0,05), namun tidak menunjukkan perbedaan kadar kolesterol HDL yang bermakna (Edwin Dirghantara, Jurusan Farmasi FMIPA Ul, 1994).

  1. Pemberian sari seduhan daun teh hijau dosis 25 x dosis manusia (1,35 g/200 g bb) yang diberikan per oral pada tikus normal yang diberi diet glukosa memperlihatkan efek hipoglikemik pada 1/2 jam dan 1 jam setelah perlakuan. Sebagai pembanding dipakai tolbutamid (Aji Sutarmaji, Jurusan Farmasi FMIPA Ul, 1994).

  1. Pemberian infus daun teh 2,5% - l ml dan 5% - l ml pada usus halus kelinci terpisah ada perbedaan frekuensi dan amplitude secara bermakna dibanding kontrol. Konsentrasi yang meningkat, perbedaan semakin bermakna (Endyah Liestyartic, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR, 1986).

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar